Jika kita adalah seorang administrator jaringan, tentu tidak asing lagi mendengar Wireless Network. Bila kita ingin memaksimalkan penggunaan jaringan wireless di lingkungan kerja atau sekolah, ada beberapa tips yang mungkin bisa menjadi pedoman untuk memaksimal Jaringan wireless kita.
(1) Posisikan wireless router (atau wireless access point) di tengah lokasi
Seharusnya kita meletakan wireless router pada tengah-tengah area atau ruangan yang ingin kita jangkau. Jika tidak memungkinkan, berarti kita harus meletakkannya di area yang terbuka, nantinya kita akan menambah peralatan lain untuk menguatkan sinyal dari wireless router.
(2) Jauhkan Wireless router dari bahan yang mengandung metal dan tinggikan dari lantai atau dinding.
Metal, dinding, dan lantai dapat menggangu sinyal wireless router kita. Usahakan peralatan kita tidak berdekatan dengan benda diatas. dengan berdekatan dgn benda tersebut akan melemahkan sinyal dari Wireless Router dan menggangu penerimaan pada Laptop atau perangkai lainnya.
(3) Gunakan Antena Wireless yang tepat.
Gunakanlah antena bawaan dari perangkat tersebut. Karena antena default dari wireless router sudah di design omni-directional, artinya sinyal dipancarkan ke segala arah. Tetapi jika kita ingin mengarahkan sinyal ke satu arah maka gunakanlah antena hi-gain atau antena arahan.
wifi-02
(4) Tukar wireless network adapter pada Komputer.
Prinsip Wireless network signals yang baik adalah dapat mengirim dan menerima sinyal ke komputer dan sebaliknya. Kadang perangkat wireless di Komputer kita tidak melakukan hal ini dengan baik, karena mungkin menggunakan tipe Hi-Gain antena, sehingga sinyal tidak dibalikan ke arah yang benar. Jika kita sudah menggunakan jenis yang tepat, berarti tidak perlu lagi melakukannya.
(5) Tambahkan wireless repeater.
Wireless repeaters digunakan untuk menambah jangkauan jarak dari dari sinyal yang dihasilkan oleh wireless router tanpa harus menambahkan kabel. Jika kita memiliki area yang cukup luas, sebaiknya ditambah dengan repeater. Salah satu produk dari wireless repeater adalah ViewSonic, D-Link, Linksys, dan Buffalo Technology.
wifi-03
(6) Pilih channel yang tepat untuk wireless router.
Sinyal yang dihasilkan oleh perangkat wireless kadang bisa diganggu atau adanya interferen dari perangkat Radio Amatir dan sejenisnya. Channel yang umum digunakan adalah 1, 6, dan 11. Ubahlah perangkat ke channel tersebut. Kita tidak perlu lagi mengubah konfigurasi pada perangkat yang tersambung di PC atau Laptop, karena secara otomatis akan terdeteksi.
(7) Mengurangi interferensi Sinyal Wireless.
Jika disekitar kita banyak menggunakan cordless phones atau perangkat elektronik lain yang menggunakan sinyal juga, makanya pastikan bahwa perangkat wireless kita berjalan di frekuensi 2.4GHz. Biasanya cordless phones menggunakan frekuensi 5.8GHz atau 900MHz.
(8) Update your firmware or your network adapter driver.
Lakukan update secara teratur Firmware dari Wireless Router yang anda gunakan. Cara dan info terbaru untuk melakukan update dapat mengunjungi Web site pembuat perangkat.
(9) Gunakanlah perangkat dari satu vendor.
Kadang kala Linksys router dapat bekerja dengan D-Link network adapter, tetapi belum tentu menghasilkan hasil yang sangat optimal. Makanya lebih baik kita menggunakan perangkat yang satu merk.
(10) Upgrade 802.11b devices ke 802.11g. Bukan memaksakan, tapi lakukanlah upgrade perangkat yang lama dari jenis 802.11b ke jenis terbaru seperti 802.11g. Karena dengan menggunakan versi terbaru menghasilkan kecepatan yang lebih tinggi. Secara teori jenis 802.11b memiliki daya transfer 2-5Mbps sedangkan 802.11g mencapai 13-23Mbps. Bahkan Belkin’s akan mengeluarkan peralatan yang mendukung 37-42Mbps
Krishand Stock Control adalah software yang dapat digunakan dalam transaksi penjualan dan pembelian saham. Langkah-langkah penggunaan software Krishand Stock Control akan diterangkan dibawah ini.
A. PERSIAPAN AWAL PENGGUNAAN KRISHAND STOCK Control
A.1. SETUP PREFERENSI
Setup Preferensi diperlukan agar software Krishand Stock Control dapat dioperasikan dengan baik. Bagian-bagian dari setup preferensi ini adalah:
1. Folder Data
Merupakan kolom yang menampilkan letak atau posisi drive dan nama folder data yang diakses oleh system Krishand Stock Control. Kolom ini secara otomatis diisi oleh sistem sehingga anda tidak perlu menginput lagi maupun mengedit tulisan yang sudah terdapat pada kolom ini.
2. Folder Backup
Merupakan kolom yang digunakan untuk menginput nama folder default pada saat anda akan melakukan backup dari data yang sudah dibuat pada Krishand stock Control. Isian pada kolom ini berhubungan dengan tampilan pada menu Pemeliharaan Sistem di submenu Backup Database pada kolom Nama Folder & File tujuan backup.
Misalnya jika pada Setup Preferensi, pada kolom Folder Backup ditulis C:\Krishand\Saham\, maka pada menu Pemeliharan Sistem, di submenu Backup Database, pada kolom Nama Folder & File tujuan backup akan ditampilkan isian yang sama seperti pada isian kolom Folder Backup pada Setup Prefensi.
3. File Database
Merupakan kolom yang berisi nama file database yang sedang diakses oleh sistem Krishand Stock Control. Kolom ini secara otomatis diisi oleh sistem sehingga anda tidak perlu menginput lagi maupun mengedit tulisan yang sudah terdapat pada kolom ini.
4. Tarif PPN Komisi
Merupakan kolom yang digunakan untuk menginput persentase tarif PPN atas komisi. Pengisian pada kolom ini berhubungan dengan penghitungan nilai PPN atas komisi yang ditampilkan pada menu Beli Saham dikolom PPN dan pada menu Jual Saham dikolom PPN.
Misalnya Jika kolom Tarif PPN Komisi diisi dengan nilai sepuluh (10), maka sistem akan secara otomatis akan menghitung dan menampilkan nilai PPN sebesar 10% dari nilai komisi.
5. Tarif Fee Bursa
Merupakan kolom yang digunakan untuk menginput persentase tarif Fee Bursa. Pengisian pada kolom ini berhubungan dengan penghitungan nilai Fee Bursa yang ditampilkan pada menu Beli Saham dikolom Fee Bursa dan pada menu Jual Saham dikolom Fee Bursa.
Misalnya jika kolom Tarif Fee Bursa diisi dengan nilai nol koma nol empat (0,04), maka sistem akan secara otomatis menghitung dan menampilkan nilai Fee Bursa sebesar 0,04 % dari kolom Amount (kolom yang berisi nilai saham, yang dihitung dari jumlah saham pada kolom Qty Beli dikalikan dengan harga persaham pada kolom Harga @).
Catatan: Pada menu Jual Saham, nilai pada kolom Amount adalah perkalian dari kolom Quantity dengan kolom Harga Jual.
6. Tarif PPh
Merupakan kolom yang digunakan untuk menginput persentase tariff PPh. Pengisian pada kolom ini berhubungan dengan penghitungan nilai PPh yang ditampilkan pada menu Jual Saham, pada kolom PPh. Misalnya jika kolom tarif PPh diisi dengan nilai nol koma satu (0,1), maka pada menu Jual Saham, nilai PPh akan dihitung sebesar 0,1 % dikalikan dengan nilai yang ditampilkan pada kolom Amount.
A.2. SETUP SAHAM
Setup Saham merupakan menu yang digunakan untuk menginput nama emiten dan harga pasar saham, dimana semua data yang diinput pada bagian ini adalah data yang akan digunakan pada proses transaksi penjualan dan pembelian. Bagian-bagian dari menu Setup Saham terdiri dari:
a. FIELD HEADER
1. Tombol New
Digunakan untuk membuat/menambah data baru, caranya yaitu dengan mengklik tombol ini dan menginput data pada baris kosong pada setiap kolom yang sesuai dibagian detail (kolom Kode, Nama Emiten dan kolom Harga Pasar).
2. Tombol Delete
Digunakan untuk menghapus data yang terdapat pada layar. Caranya yaitu letakkan kursor pada baris dibagian detail yang datanya akan dihapus, kemudian klik tombol Delete, pada box konfirmasi klik Yes.
3. Tombol Close
Digunakan untuk menutup layar Setup Saham dan kembali ke layar utama.
b. FIELD DETAIL
1. Kode
Diinput dengan kode atas nama emiten. Misalnya seperti pada gambar, untuk emiten PT Adhi Karya kode yang digunakan adalah ADHI
2. Nama Emiten
Diinput dengan nama emiten. Misalnya seperti pada gambar, pada baris pertama nama emiten adalah PT Adhi Karya.
3. Harga Pasar/Market Price
Diinput dengan nilai atas harga pasar dari saham. Misalnya seperti pada gambar, untuk emiten PT Adhi Karya dengan kode ADHI, nilai harga pasar persaham adalah Rp. 1600,-.
Catatan : Kode dan Nama Emiten yang diinput pada Setup Saham akan ditampilkan pada pilihan untuk pengisian kolom Saham pada menu Beli Saham dan pada kolom Kode Saham pada menu Jual Saham.
Harga Pasar yang diinput pada menu Setup Saham akan otomatis ditampilkan pada kolom Harga Pasar pada menu Proyeksi Gain/Loss sesuai dengan masing-masing kode dan nama emiten.
A.3. SETUP BROKER
Setup Broker merupakan menu yang digunakan untuk menginput nama broker beserta infor-masi tentang broker yang bersangkutan, dimana semua data yang diinput pada bagian ini adalah data yang akan digunakan pada proses transaksi penjualan dan pembelian saham. Bagian-bagian dari menu Setup Broker terdiri dari :
a. FIELD HEADER
1. Tombol New
Digunakan untuk membuat/menambah data baru, caranya yaitu dengan mengklik tombol ini dan menginput data pada baris kosong pada setiap kolom yang sesuai dibagian detail (kolom Kode, Nama Broker, Contact Person, dan seterusnya).
2. Tombol Delete
Digunakan untuk menghapus data yang terdapat pada layar. Caranya yaitu letakkan kursor pada baris dibagian detail yang datanya akan dihapus, kemudian klik tombol Delete, pada box konfirmasi klik Yes.
3. Tombol Close
Digunakan untuk menutup layar Setup Saham dan kembali ke layar utama.
b. FIELD DETAIL
1. Kode
Diinput dengan kode atas nama broker. Misalnya seperti pada gambar, untuk broker Indofinanz, kode yang digunakan adalah IF.
2. Nama Broker
Diinput dengan nama broker. Misalnya seperti pada gambar, pada baris pertama nama broker adalah Indofinanz.
3. No. Telp
Diinput dengan nomor telpon atas nama broker.
4. Contact Person
Diinput dengan contact person atas nama broker.
5. Website
Diinput dengan nama website atas nama broker.
6. Email
Diinput dengan alamat email atas nama broker.
7. % Komisi Beli
Diinput dengan persentase komisi atas transaksi pembelian saham.
8. % Komisi Jual
Diinput dengan persentase komisi atas transaksi penjualan saham.
9. Jlh Hari JT Beli
Diinput dengan jumlah hari jatuh tempo saham yang dibeli.
10. Jlh Hari JT Jual
Diinput dengan jumlah hari jatuh tempo saham yang dijual.
B. PROSES TRANSAKSI SAHAM
B.1. BELI SAHAM
Menu Beli Saham merupakan menu yang digunakan untuk melakukan transaksi pembelian saham. Bagian-bagian menu Beli Saham terdiri dari:
a. FIELD HEADER
1. Tombol New
Digunakan untuk membuat data transaksi pembelian saham baru, caranya yaitu dengan mengklik tombol ini dan menginput data pada baris kosong pada setiap kolom yang sesuai dibagian detail (kolom Tanggal, Broker, Saham, Qty Beli dan seterusnya).
2. Tombol Delete
Digunakan untuk menghapus data yang terdapat pada layar. Caranya yaitu letakkan kursor pada baris dibagian detail yang datanya akan dihapus, kemudian klik tombol Delete, pada box konfirmasi klik Yes.
3. Tombol Close
Digunakan untuk menutup layar Transaksi Pembelian saham dan kembali ke layar utama.
4. Filter Data
Kolom-kolom pada bagian Filter Data digunakan untuk menyaring data transaksi pembelian saham yang akan ditampilkan pada layar dibagian detail perkode saham. Misalnya jika anda menginginkan data transaksi pembelian saham yang ditampilkan dilayar atas nama emiten PT Adhi Karya (dengan kode saham ADHI) maka klik tanda segitiga pada kolom Kode Saham untuk menampilkan keseluruhan kode saham, sorot dan klik kode saham ADHI, kemudian klik tombol Filter. Bagian-bagian pada Filter Data yaitu:
a) Kode Saham
Kolom ini digunakan untuk memilih kode saham atas nama emiten yang ingin ditampilkan dilayar. Klik tanda segitiga disebelah kanan kolom, sorot dan klik kode saham yang datanya ingin ditampilkan pada layar.
b) Nama Broker
Kolom ini digunakan untuk memilih nama broker atas saham-sahamyang ingin ditampilkan dilayar. Klik tanda segitiga disebelah kanan kolom, sorot dan klik nama broker yang datanya ingin ditampilkan pada layar.
c) Dari Tanggal dan S/d Tanggal
Untuk penyaringan data transaksi pembelian yang lebih spesifik pertanggal transaksi, klik checkbox sehingga terisi tanda √, isi kolom Dari Tanggal dan kolom S/d tanggal dengan format dd/mm/yyyy.
d) Filter
Klik tombol ini untuk menampilkan data sesuai pada pilihan Kode Saham ataupun kolom Dari Tanggal dan S/d Tanggal.
e) Show All
Digunakan jika anda ingin menampilkan keseluruhan data transaksi pembelian saham.
5. Kolom dibagian footer
Yaitu kolom-kolom yang menampilkan nilai total dari data yang ditampilkan pada layar dibagian detail. Kolom-kolom ini terdiri dari:
Qty Beli : Jumlah total atas kolom Qty Beli
Qty Jual : Jumlah total atas kolom Qty Terjual
Qty akhir : Jumlah total atas kolom Qty Akhir
Amount : Jumlah total atas kolom Amount
Komisi : Jumlah total atas kolom Komisi
PPN : Jumlah total atas kolom PPN
Fee Bursa : Jumlah total atas kolom Fee Bursa
Total : Jumlah total atas kolom Total
b. FIELD DETAIL
1. Nomor
Menampilkan nomor atas transaksi pembelian saham yang diisi secara otomatis oleh sistem, pada saat anda menginput data transaksi, sehingga anda tidak perlu lagi mengisi kolom ini.
2. Tanggal
Diisi dengan tanggal transaksi pembelian dalam format dd/mm/yyyy.
3. Broker
Klik pada kolom ini untuk menampilkan pilihan nama broker, sorot dan klik nama broker yang dipilih.
4. Saham
Klik pada kolom ini untuk menampilkan pilihan kode saham, sorot dan klik kode saham yang dipilih.
5. Qty Beli
Diisi dengan jumlah saham yang dibeli (dalam hitungan lembar)
6. Harga/Price
Diisi dengan harga beli persaham
7. Buy Amount
Setelah anda mengisi kolom Qty Beli dan kolom Harga/Price, klik pada kolom Buy Amount untuk menampilkan nilai pada kolom ini. Kolom Amount secara otomatis dihitung oleh sistem dari perkalian kolom Qty Beli dengan kolom Harga/Price, yang datanya akan ditampilkan setelah anda mengklik kolom ini.
8. % Komisi
Kolom ini secara otomatis diisi oleh sistem saat anda menginput data pada kolom Tanggal. Data yang ditampilkan disini diambil dari data yang diinput pada menu Setup Broker pada kolom % Komisi Beli atas nama broker yang dipilih.
9. Komisi
Kolom ini secara otomatis diisi oleh sistem dari perkalian kolom Buy Amount dengan kolom % Komisi
10. PPN
Kolom ini secara otomatis diisi oleh sistem dari perkalian kolom Komisi dengan kolom Tarif PPN yang diinput pada menu Setup Preferensi dikolom Tarif PPN Komisi.
11. Fee Bursa
Kolom ini secara otomatis diisi oleh sistem dari perkalian kolom Amount dengan kolom Tarif Fee Bursa yang diinput pada menu Setup Preferensi dikolom Tarif Fee Bursa.
12. Total
Kolom ini secara otomatis diisi oleh sistem, merupakan penjumlahan dari nilai pada kolom Buy Amount + Komisi + PPN + Fee Bursa.
13. HPP
Kolom ini secara otomatis diisi oleh sistem, merupakan HPP perlembar saham, nilai yang ditampilkan adalah pembagian dari kolom Total dengan kolom Qty Beli.
14. Qty Terjual
Kolom ini secara otomatis diisi oleh sistem, data yang ditampilkan disini adalah data yang diambil dari transaksi penjualan saham pada menu Jual Saham.
15. Qty Akhir
Kolom ini secara otomatis diisi oleh sistem, data yang ditampilkan adalah pengurangan pada kolom Qty Beli oleh kolom Qty Terjual.
16. Tanggal Jatuh Tempo
Diisi dengan tanggal jatuh tempo dalam format dd/mm/yyyy.
17. Paid
Klik pada checkbox untuk menampilkan tanda checklist (√) sebagai validasi bahwa atas transaksi tersebut sudah dilakukan pembayaran.
18. Keterangan
Diisi dengan keterangan atas transaksi pembelian saham (opsional).
B.2. JUAL SAHAM
Menu Jual Saham merupakan menu yang digunakan untuk melakukan transaksi penjualan saham. Bagian-bagian menu Jual Saham terdiri dari:
a. FIELD HEADER
1. Tombol New
Digunakan untuk membuat data transaksi penjualan saham baru, caranya yaitu dengan mengklik tombol New dan menginput data pada baris kosong pada setiap kolom yang sesuai dibagian detail (kolom Tanggal, Nama Broker, Kode Saham, Quantity dan seterusnya).
2. Tombol Delete
Digunakan untuk menghapus data yang terdapat pada layar. Posisi kursor sangat menentukan bagian mana dari data yang akan dihapus. Misalnya jika ingin menghapus satu nomor transaksi penjualan saham, caranya yaitu letakkan kursor pada salah satu kolom transaksi penjualan (kolom Tgl Jual, Nama Broker, Kode Saham, dst), kemudian klik tombol Delete, pada box konfirmasi klik Yes/OK.
3. Tombol Close
Digunakan untuk menutup layar Transaksi Penjualan Saham dan kembali ke layar utama.
b. FIELD DETAIL
Bagian Transaksi Penjualan Saham
1. Nomor Transaksi
Menampilkan nomor atas transaksi penjualan saham, yang diisi secara otomatis oleh sistem setelah anda menginput kolom tanggal.
2. Tanggal Jual
Diisi dengan tanggal transaksi penjualan saham dalam format dd/mm/yyyy.
3. Nama Broker
Klik tanda segitiga pada bagian kanan kolom untuk menampilkan pilihan, sorot dan klik nama broker yang dipilih.
4. Kode Saham
Klik tanda segitiga pada bagian kanan kolom untuk menampilkan pilihan, sorot dan klik kode saham yang dipilih.
5. Quantity
Diisi dengan jumlah saham yang dijual (dalam lembar).
6. Price
Diisi dengan nilai nominal harga jual persaham.
7. Sell Amount
Kolom ini secara otomatis diisi oleh sistem. Nilai yang ditampilkan merupakan perkalian dari kolom Quantity dengan kolom Price.
8. % Komisi Broker
Kolom ini secara otomatis diisi oleh sistem setelah anda menginput kolom Tanggal Jual. Data yang ditampilkan disini diambil dari menu Setup Broker dikolom %Komisi Jual atas nama broker.
9. Komisi Broker
Kolom ini secara otomatis diisi oleh sistem. Nilai yang ditampilkan merupakan perkalian dari kolom Sell Amount dengan kolom % Komisi Broker.
10. PPN
Kolom ini secara otomatis diisi oleh sistem. Nilai yang ditampilkan merupakan perkalian dari kolom Komisi Broker dengan kolom Tarif PPN Komisi pada Setup Preferensi.
11. Fee Bursa
Kolom ini secara otomatis diisi oleh sistem. Nilai yang ditampilkan merupakan perkalian dari kolom Sell Amount dengan kolom Tarif Fee Bursa pada Setup Preferensi.
12. PPh
Kolom ini secara otomatis diisi oleh sistem. Nilai yang ditampilkan merupakan perkalian dari kolom Sell Amount dengan kolom Tarif PPh pada Setup Preferensi.
13. Net Amount
Kolom ini secara otomatis diisi oleh sistem. Nilai yang ditampilkan merupakan kolom Sell Amount dikurangi dengan kolom Komisi Broker, PPN, Fee Bursa dan PPh.
14. Tanggal Jatuh Tempo
Diisi dengan tanggal jatuh tempo dalam format dd/mm/yyyy.
15. Keterangan
Diisi dengan keterangan atas transaksi pembelian saham (opsional).
16. Paid
Klik pada checkbox untuk menampilkan tanda √ sebagai validasi bahwa atas transaksi tersebut sudah dilakukan pembayaran.
Bagian Data Saham yang digunakan dalam Transaksi Penjualan
1. No. Transaksi Beli
Merupakan kolom yang menampilkan nomor transaksi pada saat membeli saham. Untuk mengisi kolom ini dapat diinput dengan cara mengetik manual, atau dengan mengklik tanda disebelah kanan kolom untuk mencari nomor transaksi pembelian saham yang akan dijual. Selanjutnya pada layar pencarian, letakkan kursor pada baris data transaksi pembelian saham yang digunakan dalam transaksi penjualan, kemudian klik OK.
2. Tanggal Beli
Menampilkan tanggal saat pembelian saham, secara otomatis diisi oleh sistem setelah anda menginput manual atau memilih nomor transaksi pembelian saham yang digunakan dalam transaksi penjualan.
3. Qty Jual
Merupakan kolom yang diisi dengan jumlah saham yang digunakan dalam transaksi penjualan. Jumlah yang diinput disini secara otomatis akan mengurangi jumlah saham yang dibeli atas nomor transaksi pembelian yang dipilih.
4. Harga Beli @
Menampilkan harga persaham pada saat transaksi pembelian, yang ditampilkan secara otomatis oleh sistem.
5. HPP
Menampilkan HPP persaham pada saat transaksi pembelian, yang ditampilkan secara otomatis oleh sistem.
6. Amount
Menampilkan nilai harga beli total atas saham yang dijual, dihitung dari perkalian kolom Qty dengan kolom Harga Beli @, yang dihitung otomatis oleh sistem.
7. Total HPP
Menampilkan nilai total HPP atas saham yang dijual, dihitung dari perkalian kolom Qty dengan kolom HPP, yang dihitung otomatis oleh sistem.
Keterangan kolom dibagian footer:
1. Selisih Qty
Menampilkan selisih atas jumlah saham yang dijual dengan jumlah saham yang dipotong/ diambil dari transaksi pembelian yang digunakan dalam transaksi penjualan. Jika kolom ini menampilkan nilai lebih dari nol (0) artinya masih terdapat selisih antara saham yang dijual dengan saham yang dipotong dari transaksi pembelian.
2. Qty
Menampilkan jumlah total saham yang dipotong untuk untuk dijual.
3. Amount
Menampilkan jumlah total harga beli saham yang dipotong untuk dijual.
4. HPP
Menampilkan Jumlah total HPP saham yang dipotong untuk dijual.
5. Gain/Loss
Menampilkan nilai yang merupakan keuntungan atau kerugian dari transaksi penjualan saham. Kolom ini secara otomatis dihitung oleh sistem dari nilai pada kolom Net Amount dalam transaksi penjualan, dikurangi dengan nilai pada kolom Amount.
C. KARTU STOCK
Menu Kartu Stock digunakan untuk menampilkan data transaksi pembelian dan penjualan saham perkode saham. Menu ini dibagi atas:
a. FIELD HEADER
Terdapat kolom Pilih Kode Saham, berfungsi untuk menampilkan pilihan kode saham yang data transaksinya ingin ditampilkan pada layar. Caranya dengan mengklik tanda segitiga disebelah kanan kolom, pada kode saham yang ditampilkan sorot dan klik kode saham yang data transaksinya ingin ditampilkan.
b. FIELD DETAIL
1. Tanggal Bukti
Menampilkan tanggal saat transaksi.
2. Nomor Bukti
Menampilkan nomor bukti atas transaksi.
3. Broker
Menampilkan nama broker atas transaksi.
4. Saham
Menampilkan kode saham atas transaksi.
5. Nomor Referensi
Menampilkan nomor referensi atas transaksi.
6. Keterangan
Menampilkan keterangan atas transaksi.
7. Qty Beli
Menampilkan jumlah saham yang dibeli atas transaksi.
8. Qty Jual
Menampilkan jumlah saham yang dijual atas transaksi.
9. Price
Menampilkan harga persaham yang dibeli/dijual atas transaksi.
10. Amount
Menampilkan jumlah total nilai saham yang dibeli/dijual atas transaksi.
11. HPP
Menampilkan nilai HPP persaham.
12. Total HPP
Menampilkan nilai total HPP perkode saham.
c. FIELD FOOTER
1. Qty Beli
Menampilkan jumlah total saham yang dibeli atas kode saham yang dipilih pada field header.
2. Qty Jual
Menampilkan jumlah total saham yang dijual atas kode saham yang dipilih pada field header.
3. Qty Akhir
Menampilkan jumlah akhir saham yang dihitung dari nilai pada kolom Qty Beli dikurangi dengan nilai pada kolom Qty Jual.
4. Saldo HPP
Menampilkan jumlah total HPP atas seluruh saham dari kode saham yang dipilih.
5. HPP rata-rata persaham
Menampilkan nilai rata-rata persaham dari keseluruhan transaksi yang telah terjadi, yang dihitung dari nilai pada kolom Total HPP dibagi dengan nilai pada kolom Qty Akhir.
D. PROYEKSI GAIN/LOSS
Tampilan pada menu Proyeksi Gain/Loss dibagi menjadi dua bagian yaitu:
a. FIELD HEADER
1. Tombol Close, berfungsi untuk menutup layar,
2. Tombol Market Price, untuk menghubungkan kedata harga pasar saham pada menu Setup Saham,
3. Import Market Price from Excel, berfungsi apabila user memiliki file data harga pasar saham dalam format excel yang nilainya up to date (berubah setiap waktu), fitur ini dapat digunakan jika user menginginkan data Market Price yang ada pada Krishand Stock Control (pada menu Setup Saham kolom Market Price, dan menu Proyeksi Gain/Loss kolom Market Price) berubah sesuai dengan perubahan nilai pada file excel.
Langkah-langkah untuk mengaktifkan fitur Import Market Price From Excell adalah :
a. Buka file excel yang datanya akan diimpor ke Krishand Stock Control. Misalnya file data dari excel adalah seperti berikut:
b. Pada Krishand Stock Control, klik tombol Import Market Price From Excel
c. Pada tampilan Impor Data Harga Saham Dari Excel isikan parameter pada masing-masing kolom.
d. Klik tombol DONE. Proses otomatisasi ini akan berjalan dengan baik apabila settingan dilakukan dengan benar. Hal yang harus dperhatikan yaitu:
• Pengisian pada kolom Mulai Baris Data, Kolom Kode Saham dan Kolom Harga harus sesuai dengan baris dan kolom pada format excel.
• Letak worksheet pada excel harus berada pada urutan pertama (dalam contoh, nama worksheet adalah saham).
• File excel harus selalu dalam keadaan aktif.
b. FIELD DETAIL
Menampilkan informasi mengenai data-data perkode saham dalam setiap baris, terdiri dari kolom-kolom:
1. Saham
Menampilkan kode saham
2. Nama Emiten
Menampilkan nama emiten
3. Qty Akhir
Menampilkan jumlah akhir perkode saham
4. Market Price
Menampilkan harga pasar perkode saham, yang otomatis ditampilkan oleh sistem berdasarkan inputan nilai harga pasar pada menu Setup Saham.
5. Sell Amount
Menampilkan total nilai jual perkode saham yang dihitung dari kolom Qty Akhir dikalikan dengan kolom Market Price.
6. Komisi
Menampilkan nilai komisi.
7. PPN
Menampilkan nilai PPN.
8. Fee Bursa
Menampilkan nilai PPh.
9. PPh
Menampilkan nilai PPh.
10. Net Sell
Menampilkan nilai penjualan bersih setelah dikurangi komisi, PPN, fee bursa dan PPh.
11. HPP
Menampilkan jumlah yang dikeluarkan pada saat pembelian perkode saham. Nilai ini diambil dari kolom Total HPP perkode saham pada menu Kartu Stock.
12. Gain/Loss
Menampilkan nilai keuntungan/kerugian jika terjadi penjualan perkode saham, dihitung dari nilai pada kolom Net Sale yang dikurangi dengan nilai pada kolom HPP.
c. FIELD TRANSAKSI PEMBELIAN
Merupakan layar yang menampilkan rincian transaksi pembelian dari perkode saham yang dipilih pada bagian header. Misalnya, untuk melihat rincian transaksi pembelian atas saham PT Adhi Karya, pada bagian header letakkan kursor pada baris data PT Adhi Karya, maka pada bagian detail akan ditampilkan seluruh data transaksi pembelian atas saham PT Adhi Karya.
E. PEMELIHARAAN SISTEM
Dalam menu Pemeliharaan Sistem terdapat fungsi-fungsi yang bersifat teknik untuk mendukung pengo-perasian software Krishand Stock Control secara optimal. Fungsi-fungsi yang terdapat dalam menu Pemeliharaan Sistem yaitu :
1. Hapus Data
Digunakan untuk menghapus data yang tersimpan pada sistem. Beri tanda ceklist (V) pada data yang akan dihapus, kemudian klik tombol Done.
2. Ganti Password
Menu ini untuk mengganti password user yang sedang login (aktif). Misalnya jika anda login sebagai admin dengan password krishand, untuk mengganti password, pada layar utama silahkan masuk ke menu Pemeliharaan Sistem, pilih submenu Ganti Password.
3. Setup User
Menu ini hanya bisa dibuka oleh user Admin, fungsinya untuk mensetup user-user yang mengoperasikan Software Krishand Stock Control.
4. Setup User Permission
Menu ini hanya bisa dibuka oleh user Admin, fungsinya untuk mensetup hak akses user-user atas modul-modul yang ada pada Software Krishand Stock Control.
5. Koneksi Database
Menu ini berfungsi untuk mengatur koneksi file data yang diproses dalam Krishand Stock Control, misalkan untuk mensetup pengaksesan data secara multiuser atau membuka kembali file data tahun pembukuan sebelumnya.
6. Backup Database
Menu ini berfungsi untuk melakukan backup data, khususnya file data. Disarankan user melakukan backup data secara rutin per periode untuk mencegah kerusakan data yang mungkin bisa timbul setiap saat.
7. Restore Database
Menu ini berfungsi untuk merestore file data yang telah dibackup, bila sewaktu-waktu diperlukan.
F. LAPORAN
Menu Laporan digunakan untuk melakukan proses mencetak laporan. Laporan-laporan yang dihasilkan dalam Krishand Stock Control adalah :
1. Daftar Transaksi Beli & Jual
2. Daftar Transaksi Penjualan (Gain/Loss)
3. Daftar Sisa Saham
4. Daftar Saldo Dana
Keterangan tombol:
1. Tombol Preview untuk mencetak laporan ke layar sebelum langsung dicetak ke printer.
2. Tombol Excel untuk mengekspor laporan ke dalam file Microsoft Excel.
3. Tombol Print untuk mencetak laporan ke printer.
4. Tombol Close untuk menutup menu Laporan dan kembali kelayar utama.
Tampilan dari menu Laporan dibagi menjadi 2 bagian yaitu:
1. Bagian kiri, adalah daftar jenis-jenis laporan yang bisa dihasilkan dalam Krishand Stock Control.
2. Bagian kanan, adalah parameter-parameter yang perlu dilengkapi oleh user yang berhubungan dengan jenis laporan yang dipilih, agar laporan tersebut bisa ditampilkan.
Untuk memilih jenis laporan yang ingin dihasilkan, pada kolom dibagian kiri klik dengan mouse pada laporan yang dimaksud, kemudian isikan parameter-parameter yang dibu-tuhkan pada kolom-kolom di bagian kanan, selanjutnya klik tombol Preview untuk melihat tampilan printout sebelum dicetak.
Pada saat ingin mencetak sebuah laporan, maka Anda diharuskan menginput parameter-parameter untuk laporan yang dimaksud. Misalnya anda ingin mencetak laporan Daftar Transaksi Penjualan Saham, maka parameter yang harus diinput adalah :
a. Kolom Dari Tanggal
b. Kolom S/d Tanggal
c. Kolom Dari Kode Saham
d. Kolom S/d Kode Saham
Apabila anda memilih jenis laporan tertentu, maka parameter-parameter yang akan diperlukan adalah semua textbox yang aktif (berwarna putih). Untuk parameter-parameter lainnya yang tidak diperlukan statusnya tidak aktif. Parameter-parameter untuk jenis laporan yang ingin dihasilkan harus diisi lengkap agar jenis laporan yang dimaksud bisa ditampilkan. Dalam menu laporan, setiap laporan yang ingin dicetak, telah ditentukan ukuran kertasnya yang bisa anda lihat pada saat anda memilih laporan yang ingin dicetak. Apabila hasil cetakan kurang tepat posisi marginnya, bisa anda atur posisi margin tersebut dalam fungsi page setup yang ada pada tampilan preview.
JARINGAN LOKAL KOMPUTER TANPA KABEL (WIRELESS LAN)
Komunikasi tanpa kabel (wireless) telah menjadi gaya hidup masyarakat informasi. Beberapa wujudnya yang sederhana telah cukup lama dikenal masyarakat Bumi. Kini mereka hadir kembali disekitar kita dalam bentuk yang kian beragam dan cerdas. Mulai dari pager dua arah, telepon genggam digital, hingga sampai wireless LAN.
Sifat fleksibilitas dari karakteristik wireless menjadikan teknologi wireless sebagai salah satu teknologi utama yang diaplikasikan dalam jaringan telekomunikasi. Komunikasi lokal wireless memiliki perkembangan tercepat dan tumbuh sebagai sektor yang sangat penting dalam industri telekomunikasi. Salah satu aplikasi pengembangan wireless untuk komunikasi data adalah wireless LAN.
Wireless LAN merupakan jaringan komputer lokal yang menggunakan media transfer data tanpa kabel. Wireless LAN ini sama halnya seperti ethernet tanpa kabel dimana user berhubungan dengan server melalui modem radio. Salah satu satu bentuk modem radio adalah PC Card yang digunakan untuk laptop. Kecepatan komunikasi wireless LAN ini dapat mencapai 3 MBps.
Wired LAN vs Wireless LAN
Local area network (jaringan komputer lokal) memungkinkan terjadinya pertukaran data dan informasi melalui komputer, dengan menyediakan koneksi yang cepat dan andal. Jaringan komputer konvesional menggunakan media transmisi kabel, coaxial, twisted pair ataupun fiber optic untuk memenuhi kebutuhan tersebut. Pengkabelan ini selain hardware dan software, juga merupakan bagian yang besar dari biaya investasi instalasi sebuah jaringan komputer. Untuk jaringan yang ada pada kantor kantor besar, biaya pengkabelan ini dapat mencapai lebih dari 40% dari biaya total yang dibutuhkan. Masalah akan timbul apabila jaringan akan di konfigurasi ulang atau untuk kantor sementara seperti kantor konsultan. Untuk kasus pengkonfigurasian ulang jaringan, akan dibutuhkan biaya yang hampir sama dengan biaya instalasi LAN baru. Sedangkan pengkabelan LAN untuk kantor yang semantara hanya akan menghabiskan waktu dan uang.
Masalah ini ikut memacu dikembangkannya wireless LAN, mengingat karakteristik sistem wireless yang fleksibel untuk diimplementasikan dimana saja seperti perkantoran, industri, rumah sakit maupun perguruan tinggi. Disamping itu sistem wireless juga menawarkan berbagai aplikasi diantaranya aplikasi komunikasi antar terminal PC dan koneksi ke jaringan telepon misalnya wireless PABX. Dengan pertimbangan tersebut, wireless LAN dapat memberikan biaya instalasi yang lebih ekonomis, disamping sifatnya yang portabel.
Dalam mengimplementasikan indoor wireless LAN digunakan arsitektur seluler dimana gedung akan dibagi dalam beberapa cell dan setiap cell akan memiliki link wireless. Area cakupan wireless tergantung dari beberapa faktor seperti teknologi yang digunakan, lingkungan pengimplementasian, kecepatan data dll.
• Teknologi
Pada prinsipnya pembangunan link wireless pada implementasi wireless LAN tidak hanya dapat dilakukan dengan teknologi frekuensi radio (RF) tetapi juga dapat menggunakan teknologi infra merah. Tetapi pada saat ini teknologi RF lebih banyak dikembangkan untuk kebutuhan sistem wireless. Teknologi RF sendiri terbagi dalam beberapa teknik akses, salah satu diantaranya yaitu teknik Multiple Akses yang paling sering digunakan para vendor sebagai teknik akses produk wireless mereka, yaitu teknik multiple access FDMA, TDMA dan CDMA.
• Protokol Multiple Akses Teknik Multiple Akses menerapkan beberapa protokol seperti yang diklasifikasikan pada gambar dibawah :
Gambar 1 Klasifikasi teknik multiple akses
Berdasarkan cara pengaksesan, protokol multiple akses terbagi dalam contentionless dimana waktu pengiriman telah dijadwalkan sebelumnya dan contention dimana waktu pengiriman dipilih secara acak.
Protokol Contentionless menjadwalkan waktu transmisi setiap user untuk menghindari terjadinya tubrukan paket data apabila beberapa user mengakses suatu kanal pada saat yang sama. Penjadwalan dilakukan dengan cara :
1. Fixed Assignment scheduling Protokol ini mengalokasikan suatu bagian yang sifatnya tetap kepada setiap user. Bagian yang tetap ini dapat berupa time slot (TDMA) atau frekuensi (FDMA). Kelemahan sistem ini terletak pada in-efiesiensi jaringan, karena time slot atau frekuensi yang telah dialokasikan untuk user tertentu tidak dapat digunakan oleh user lain walaupun time slot atau frekuensi tersebut tidak digunakan.
2. Demand Scheduling Protokol ini mengalokasikan jaringan kepada setiap user yang memiliki paket data yang hendak dikirimkan. Demand scheduling terbagi atas token passing yang menggunakan topologi ring atau bus dan roll-call poling yang menggunakan topologi star.
Pada protokol contention, tidak dilakukan penjadwalan pada transmisi paket, sehingga setiap user memiliki kebebasan untuk mengirim paket data kapan saja. Untuk menghindari terjadinya tabrakan antar paket data dilakukan cara :
1. Repeated random access protocol
Protokol ini dilakukan dengan metode ALOHA, slotted ALOHA, dan CSMA (carrier sense multiple access). Metode CSMA merupakan teknologi yang sesuai untuk aplikasi wireless LAN, karena pada metode ini jaringan tidak perlu mengetahui jumlah node yang aktif, sehingga tidak diperlukan rekonfigurasi protokol apabila terjadi perubahan pada node. Node mengirim data setelah terlebih dahulu melihat apakah ada node lain yang sedang mengirim data. Jika ada, maka node tersebut menunggu sampai node lain selesai mengirimkan datanya. Apabila terjadi tubrukan data yang merusak paket, seluruh node akan mengetahui dan pengiriman data akan diulang.
2. Random access with reservation
Pada protokol ini, user yang berhasil mengirim paket data ke penerima, akan memperoleh alokasi kanal yang disebut reservasi, untuk pengiriman paket data selanjutnya. Apabila user tersebut telah selesai mengirim paket datanya, maka user akan menghentikan reservasi agar kanal dapat digunakan oleh user lain.
Protokol CDMA berada diantara protokol contentionless dan contention. Pada protokol ini transmisi dibedakan berdasarkan kode, seperti pada gambar 2.
Gambar 2 Code Division Multiple Access (CDMA)
Kode ini digunakan untuk mentransformasi sinyal user ke dalam spread spektrum. Beberapa sinyal spread spektrum akan tiba di penerima, dan penerima akan menggunakan kode yang sama untuk mentransformasi kembali sinyal spread spektrum ke bentuk aslinya. Dengan cara ini, hanya sinyal yang diinginkan yang dapat ditransformasikan, sedangkan sinyal lain diperlakukan sebagai noise yang dapat diabaikan.
• Alokasi frekuensi
Saat ini tidak banyak frekuensi kosong yang dapat digunakan untuk frekuensi radio wireless LAN. Oleh karena itu beberapa hal yang perlu diperhatikan dalam aplikasi wireless LAN yaitu menjaga jarak antar sistem atau membatasi area cakupan suatu sistem wireless data, serta memperkecil daya pancar yang digunakan.
• Security jaringan
Security pada wired LAN akan hilang pada saat kabel jaringan dipotong atau ditap. Sedangkan pada wireless LAN, security akan hilang apabila data dikirimkan tanpa metoda perlindungan. Pencegahan performansi pada wireless data dapat dilakukan dengan menggunakan metode enkripsi atau dengan metode transmisi spread spektrum. Security juga dapat dilakukan dengan menggunakan identifikasi dan validasi terminal yang akan mengakses sistem. Tanpa pengontrolan security, akses-akses seperti jamming paket, airborne virus, tapping dll, dapat terjadi dan tidak dapat terdeteksi oleh layer terbawah dari OSI (physical dan data link).
• Keandalan
Sebagai sistem baru, wireless LAN harus dapat menawarkan komunikasi yang andalsebagaimana wired LAN. Probabilitas error pada komunikasi LAN lebih kecil dari 10-9. Untuk itu wireless LAN harus dapat menjaga error rate pada level yang sama dengan wired LAN. Sistem wireless menggunakan S/N yang lebih rendah dari S/N pada kabel, dan dengan sistem seluler, error dan loss terjadi saat perpindahan cell. Pada komunikasi suara, error ini dapat diabaikan, tetapi tidak demikian pada komunikasi data. Apabila pada paket data terjadi error maka paket data harus dikirim ulang. Jika error rate pada wireless data dapat dijaga tetap rendah, performansi sistem akan bagus. Selanjutnya pengontrolan error rate dapat dilakukan oleh hardware.
Local Area Network (LAN) merupakan jaringan milik pribadi di dalam sebuah gedung atau kampus yang berukuran sampai beberapa kilometer. LAN seringkali digunakan untuk menghubungkan komputer-komputer pribadi dan workstation dalam kantor perusahaan atau pabrik-pabrik untuk memakai bersama resource (misalnya, printer, scanner) dan saling bertukar informasi. LAN dapat dibedakan dari jenis jaringan lainnya berdasarkan tiga karakteristik: ukuran, teknologi transmisi dan topologinya. LAN mempunyai ukuran yang terbatas, yang berarti bahwa waktu transmisi pada keadaan terburuknya terbatas dan dapat diketahui sebelumnya. Dengan mengetahui keterbatasnnya, menyebabkan adanya kemungkinan untuk menggunakan jenis desain tertentu. Hal ini juga memudahkan manajemen jaringan. LAN seringkali menggunakan teknologih transmisi kabel tunggal. LAN tradisional beroperasi pada kecepatan mulai 10 sampai 100 Mbps (mega bit/detik) dengan delay rendah (puluhan mikro second) dan mempunyai faktor kesalahan yang kecil. LAN-LAN modern dapat beroperasi pada kecepatan yang lebih tinggi, sampai ratusan megabit/detik.
1.1.1 Topologi LAN
1.1.1.1 Topologi Bus atau Linier
Topologi Bus atau Linier Karakteristik topologi ini adalah sebagai Berikut :
Disebut juga Daisy Chain. • Paling banyak dipakai karena sederhana dalam instalasi. • Pada topologi bus, terdapat satu jalur umum yang berbentuk suatu garis lurus. Yang mana kemudian masing-masing node dihubungkan kedalam jalur garis tersebut. • Transmisi dari suatu workstation dapat menyebar dan menjalar ke workstation lainnya, ini disebabkan setiap workstation menggunakan media transmisi yang sama. • Dapat terjadi collision (dua paket data tercampur), karena sinyal mengalir dalam dua arah. • Problem terbesar : jika salah satu segmen kabel putus, maka seluruh jaringan akan terhenti. • Meskipun ada percabangan media transmisi, tetapi tidak membentuk jalur tertutup (closed loop). • Berupa bentangan satu kabel yang kedua ujungnya ditutup oleh terminator dan terdapat node-node sepanjang kabel. • Instalasi mudah dilakukan.
1.1.1.2 Topologi Star
Topologi Star
Karakteristik topologi ini sebagai berikut :
• Medium transmisi yang digunakan dalam tipe topologi ini, membentuk jalur tertutup (closed loop), dan setiap workstation mempunyai kabel tersendiri untuk langsung berhubungan dengan file server, sehingga seluruh sistem tidak akan gagal bila ada salah satu kabel pada workstation yang terganggu. • Mudah dikembangkan, karena tiap node hanya memiliki kabel yang langsung terhubung kecentral node. • Dapat digunakan kabel yang "lower grade", karena hanya menghandle satu lalu lintas data, biasanya digunakan kabel UTP.Node-node tersambung langsung ke suatu node pusat (biasa berupa hub), sehingga mudah dikembangkan. • Keuntungannya dari topologi star adalah apabila satu kabel node terputus, node lainnya tidak terganggu
1.1.1.3 Topologi Ring
Topologi Ring
Karakteristik topologi ini sebagai berikut :
• Dalam topologi ring, setiap node dihubungkan dengan node lain, sehingga membentuk lingkaran. • Karena sistem transmisinya menggunakan kabel yang saling menghubungkan beberapa workstation dengan file server dalam bentuk lingkaran tertutup, maka tipe ini memiliki kelemahan, yaitu apabila pada salah satu hubungan ada yang putus, maka keseluruhan hubungan terputus.
1.1.2. Hardware untuk LAN
1.1.2.1 Kartu jaringan (NIC)
Kartu jaringan Kartu jaringan adalah seperangkat papan circuit yang ditancapkan pada motherboard sebuah PC yang berfungsi untuk menghubungkan computer dengan medium jaringan. Pada sebuah Laptop ataupun Notebook biasanya disebut PCMCIA card dengan bentuk yang tipis terlihat spt gambar berikut:
1.1.2.2 Kabel Ada beberapa macam kabel yang digunakan untuk medium jaringan 1.1.2.2.1 Kabel STP
kabel STP terdiri 4 pasang kabel terpilin yang dibungkus dan mempunyai kecepatan transfer dari 10 – 100 Mbps dan panjang maksimum sekitar 100 m konektor yang digunakan biasanya RJ 45 1.1.2.2.2 Kabel UTP
Kabel UTP sama seperti kabel UTP hanya saja tidak terbungkus, kabel jenis inilah yang banyak digunakan untuk membuat sebuah LAN.
1.1.2.2.3 Kabel Koaksial
Kabel koaksial terdiri dari sebuah kabel /kawat inti yang diselubungi oleh kabel seperti jala. Medium jenis ini menggunakan konektor BNC Kabel ini mempunyai karakteristik sebagai berikut : • Kecepatan transfer data maksimal 10 Mbps. • Coaxial sering digunakan untuk thick ethernet, thin ethernet, dan ARCnet. • Digunakan dalam topologi bus • Panjang maksimum sekitar 500m 1.1.2.2.3 Kabel Fiber Optik
Kabel Fiber Optik
Kabel jenis ini mempunyai kelebihan dibandingkan dengan kabel yang lain yaitu transfer data lebih dari 100Mbps, panjang maksimum lebih dari 2000m namun kabel jenis ini harganya relatif mahal.
Untuk melihat kejadian ini, maka Anda dapat menggunakan aplikasi NETSTAT pada Windows untuk mengecek data statistik jaringan dengan perintah sebagai berikut:
NETSTAT Fungsi: ● mengecek 'kesehatan' jaringan dengan menganalisa statistik jaringan. ● menampilkan koneksi TCP aktif, port-port mana saja yang digunakan, statistik ethernet, tabel rute IP, statistik IPv4 (untuk protokol IP, ICMP, TCP, dan UDP), dan IPv6 (untuk protokol IPv6, ICMPv6, TCP over IPv6, dan UDP over IPv6). Penggunaan tanpa parameter hanya akan menampilkan koneksi TCP yang aktif. Paket Ethernet (“Amplop”) dapat rusak biasanya disebabkan karena perangkat keras (hardware) yang jelek seperti: 1. NIC (Network Interface card) yang jelek/rusak 2. rusaknya terminator atau port hub 3. kabel terlalu panjang melebihi kemampuan spesifikasi teknis kabel 4. konektor T yang jelek/rusak
Contoh: netstat -se Hasil: WINDOWS Interface Statistics Received Sent Bytes 27824843 1868952 Unicast packets 54898 45459 Non-unicast packets 100 115 Discards 0 0 Errors 0 0 Unknown protocols 0
IPv4 Statistics
Packets Received = 54982 Received Header Errors = 0 Received Address Errors = 15 Datagrams Forwarded = 0 Unknown Protocols Received = 0 Received Packets Discarded = 12 Received Packets Delivered = 54970 Output Requests = 45566 Routing Discards = 0 Discarded Output Packets = 2 Output Packet No Route = 0 Reassembly Required = 0 Reassembly Successful = 0 Reassembly Failures = 0 Datagrams Successfully Fragmented = 0 Datagrams Failing Fragmentation = 0 Fragments Created = 0
IPv6 Statistics
Packets Received = 2 Received Header Errors = 0 Received Address Errors = 0 Datagrams Forwarded = 0 Unknown Protocols Received = 0 Received Packets Discarded = 0 Received Packets Delivered = 0 Output Requests = 0 Routing Discards = 0 Discarded Output Packets = 0 Output Packet No Route = 0 Reassembly Required = 0 Reassembly Successful = 0 Reassembly Failures = 0 Datagrams Successfully Fragmented = 0 Datagrams Failing Fragmentation = 0 Fragments Created = 0
Active Opens = 19 Passive Opens = 0 Failed Connection Attempts = 0 Reset Connections = 18 Current Connections = 1 Segments Received = 19571 Segments Sent = 10089 Segments Retransmitted = 0
TCP Statistics for IPv6
Active Opens = 0 Passive Opens = 0 Failed Connection Attempts = 0 Reset Connections = 0 Current Connections = 0 Segments Received = 0 Segments Sent = 0 Segments Retransmitted = 0
UDP Statistics for IPv4
Datagrams Received = 35393 No Ports = 9 Receive Errors = 0 Datagrams Sent = 35455
UDP Statistics for IPv6
Datagrams Received = 0 No Ports = 0 Receive Errors = 0 Datagrams Sent = 0
Hasil: LINUX
Ip: 166843 total packets received 4 with invalid addresses 0 forwarded 0 incoming packets discarded 166839 incoming packets delivered 143956 requests sent out 202 dropped because of missing route Icmp: 65 ICMP messages received 0 input ICMP message failed. ICMP input histogram: destination unreachable: 60 echo requests: 2 echo replies: 3 86 ICMP messages sent 0 ICMP messages failed ICMP output histogram: destination unreachable: 84 echo replies: 2 Tcp: 1692 active connections openings 22 passive connection openings 8 failed connection attempts 119 connection resets received 1 connections established 155576 segments received 132694 segments send out 200 segments retransmited 0 bad segments received. 598 resets sent Udp: 11153 packets received 41 packets to unknown port received. 0 packet receive errors 11016 packets sent UdpLite: TcpExt: 7 packets pruned from receive queue because of socket buffer overrun 377 TCP sockets finished time wait in fast timer 1 time wait sockets recycled by time stamp 2626 delayed acks sent 3 delayed acks further delayed because of locked socket Quick ack mode was activated 209 times 70 packets directly queued to recvmsg prequeue. 70572 of bytes directly received from prequeue 83536 packet headers predicted 57 packets header predicted and directly queued to user 5168 acknowledgments not containing data received 7914 predicted acknowledgments 53 congestion windows recovered after partial ack 0 TCP data loss events 1 timeouts in loss state 31 retransmits in slow start 83 other TCP timeouts 206 packets collapsed in receive queue due to low socket buffer 205 DSACKs sent for old packets 24 DSACKs received 117 connections reset due to unexpected data 32 connections reset due to early user close 12 connections aborted due to timeout IpExt: InMcastPkts: 92 OutMcastPkts: 109 InBcastPkts: 1272 OutBcastPkts: 537
Diawal perkembangannya perangkat komputer adalah barang yang mahal dan mewah. Pengembangan dan pengoperasiannya rumit dan terpusat. Namun seiring dengan berjalannya waktu yang tadinya proses tersentralisasi dikembangakan menjadi proses terdistribusi sampai pada end user . Hal ini sangat dipengaruhi oleh adanya perkembangan teknologi LAN ( Local Area Network ) di pertengahan tahun 1980 an.
Dengan LAN sebuah PC dapat melakukan komunikasi satu dengan lainnya dan dapat saling berbagi resource baik perangkat keras ataupun database . LAN mampu memberikan interkonektivitas yang tidak pernah ada sebelumnya. Untuk dapat melakukan hal tersebut dibutuhkan sebuah komputer pemproses yang memfasilitasi dan melayani proses sharing semua resource yang ada. Perangkat ini disebut dengan Server .
Untuk melakukan Sharing File biasanya dibutuhkan sebuah File Server begitu juga untuk sharing Printer dibutuhkan sebuah Printer Server. Namun ternyata hal seperti ini belumlah cukup. Jumlah PC yang bertambah dengan sangat cepat seiring dengan berkembangnya sebuah organisasi. Jumlah end user dan client juga bertambah banyak. Kebutuhan akan perangkat menjadi bertambah pula, tidak hanya membutuhkan sebuah printer server, juga dibutuhkan server-server lainnya seperti server pengolahan gambar, server pengolahan suara, dan lainnya. Server-server ini dengan database dan applikasinya harus dapat diakses oleh beberapa PC, ataupun diakses oleh sebuah komputer mainframe melalui sebuah LAN. Sistem seperti ini disebut Sistem Client Server seperti digambarkan pada Gambar dibawah ini.
Komponen dan Fungsi Sistem Client Server
Gambaran umum konfigurasi Client Server diperlihatkan pada gambar 2. Dengan pendekatan Client Server setiap PC dapat melakukan secara independen sebuah pemrosesan lokal dan mensharing perangkat enterprise melalui LAN. Untuk kasus yang lebih luas kemampuan akses dapat dilakukan melalui MAN ( Metropolita Area Network ) atau WAN ( Wide Area Network ). Sebuah database dan program applikasi enterprise misalnya diletakan pada sebuah server dimana setiap end user dapat melakukan akses melalui Client Processo r, LAN dan Server.
User
User disini adalah end user yang mengakses client untuk mendapatkan sebuah layanan. End user bisa saja seorang manager perusahaan, professional, karyawan di sebuah perusahaan, atau pelanggan. Ada timbul sedikit kerancuan. Pelanggan dalam sebuah bisnis atau perdagangan disebut dengan client , tapi client ini adalah manusia, jangan dibingungkan dengan istilah client pada pemrosesan komputer. Dapat kita katakan sebuah user atau end user adalah ketika melakukan proses akhir menggunakan sistem client server.
Client
Client dapat berupa sebuah pemproses yang powerful atau dapat juga berupa terminal tua dengan kemampuan proses yang terbatas. Secara mendasar client adalah sebuah PC dengan sistem operasinya sendiri. Sebagian besar pemrosesan banyak dilakukan di sebuah server dimana bagian-bagian dalam lingkup pekerjaannya ditentukan oleh program komputer, inilah yang menyebabkan sistem client server berbeda dengan sistem transaksi tradisional. Sistem client server memungkinkan sebuah teknologi dan applikasinya digunakan bersamaan.
Applikasi disini termasuk didalamnya adalah pemroses pesan seperti e-mail, pemproses file lokal seperti DBMS untuk browsing dan penghitungan, atau sharing resource seperti sistem image processing, sistem optical character, sistem advance grafic processing, plotter warna, atau sebuah printer. Perangkat-perangkat ini bisa saja berasal dari berbagai vendor yang ada.
Untuk memfasilitasi query pemprosesan dari client, sebagian besar sistem client server menggunkaan Structured Query Language (SQL) yang merupakan struktur bahasa tingkat tinggi. SQL dengan database relationalnya adalah standar de facto untuk hampir sebagian besar sistem client server. Salah satu komponen terpenting sistem client server adalah User Interface (UI), yang digunakan user untuk berkomunikasi. Bagi user yang seorang programmer, UI tidak mesti user friendly, tapi untuk end user yang bukan programmer sangat dibutuhkan UI yang user friendly. Dibutuhkan Graphical User Interface (GUI) untuk end user karena GUI menampilkan grafis untuk melakukan akses dengan icon-icon tanpa perlu memasukan perintah pemrograman. Kedepannya GUI tidak hanya digunakan untuk menggantikan akses perintah pemprograman tapi juga digunakan untuk grafik, voice, video, animasi, untuk selanjutnya menjadi sebuah teminal multimedia.
Network dan Transmisi
Server dan client dapat terkoneksi dengan sebuah media transmisi. Media transmisi ini dapat berupa kabel, wireless, atau fiber. Dengan media ini memungkinkan sebuah perusahaan untuk melakukan enterprice network lebih besar dalam sebuah workgroup atau departemen. Untuk itu dibutuhkan interoperability sebagai contoh operasi dan pertukaran informasi yang heterogen melalui berbagai perangkat software dalam jaringan. Esensinya adalah keterbukaan dalam melakukan pertukaran baik komponen dan software yang berasal dari vendor yang berbeda-beda. Dengan interoperability baik vendor dan customer akan mendapatkan keuntungan.
Interoperability memberikan dampak pada arsitektur jaringan. Awal sebuah arsitektur jaringan adalah SNA namun arsitektur ini bersifar proprietary dan tidak terbuka dengan vendor lainnya. Kemudian sebagian besar orang beralih ke OSI yang di standarkan oleh ISO ( International Standards Organization ). OSI banyak di gunakan di Eropa namun kurang berkembang di Amerika Serikat. Di Amerika Serikat muncul TCP/IP yang kemudian di dukung oleh Unix User Group.
Servers
Konektivitas adalah hal yang terpenting namun bukan satu-satunya faktor untuk mendapatkan efisiensi dan efektivitas sharing resource yang dimiliki. Dibutuhkan sebuah perangkat yang memiliki kemampuan mengontrol software, menjalankan program applikasi, dan mengakses database dengan mudah dan cepat. Untuk itulah diperlukan sebuah Server. Sebuah Server harus mendukung spesifikasi yang mendukung resource sharing seperti Network Server Operating System, Multiple User Interface, GUI ( Graphic User Interface ), dialog oriented cleint – server languange seperti SQL dan database arsitektur. Saat ini resuorce bisa tersebar secara spasial tidak hanya berada dalam batasan sebuah negara namun sudah antar negara yang membutuhkan interkoneksi yang tinggi.
Beberapa software dapat diperoleh dari vendor atau software house. Software tersebut bisa bersifat mainframe centric (sentral) atau PC server centric. Namun selain semua hal yang tersedia pada paket software tersebut tetap dibutuhkan in house sofware development. Juga perlu untuk mengintegrasikan sistem client server dengan sistem informasi yang telah ada dan menggunakan sistem tersebut tidak hanya sebagai end user tapi juga bekerja diantara group end user.
Server melakukan pemprosesan mirip dengan pemrosesan yang ada disisi client. Namun ada sedikit perbedaan, biasanya sebuah server tidak mempunyai User Interface karena didesain untuk networking, memproses database dan memproses applikasi. Pembeda antara pemrosesan client dan server ada pada tanggungjawab dan fungsi dari pemrosesan yang dilakukan. Sebagai contoh sebuah server dapat bertindak sebagai repository dan penyimpanan informasi dalam kasus pada file server. Tipe dari Server tergantung pada kebutuhan dan tujuan sistem. Dalam beberapa kasus sebuah server harus mampu melakukan multitaskting (membentuk multi fungsi secara simultan), menggunakan multiple operating system, lebih portable, memiliki skalabilitas, dan memiliki waktu respon yang cepat untuk melakukan teleprosesing . Dengan kapabilitas seperti itu menjadikan server memiliki harga yang relatif mahal. Penyebab mahalnya harga server adalah :
1. Network Management 2. Gateway function termasuk akses keluar dan e-mail publik 3. Penyimpanan 4. File Sharing 5. Batch processing 6. Bulletin Board access 7. Facsimile transmission
Pemrosesan Database
Beberapa prinsip pemrosesan data pada server termasuk didalamnya adalah integritas, sekuriti, dan recovery data. Enterprise data yang dibutuhkan oleh sebuah perusahaan membutuhkan sebuah integrasi, pengaksesan data yang di kendalikan dan kelola dengan securiti yang baik, dan recovery data dapat dilakukan jika terjadi kegagalan sistem.
Beberapa data management dilakukan secara otomatis. Biasanya dilakukan oleh DBMS yang berada di Server yang mengontrol akses diantara pemprosesan multiple sistem dan mengintegrasikan akses data melalui network management.
Pemrosesan Applikasi
Data digunakan oleh program applikasi yang mana sebagian besarnya berada di server. Ada beberapa applikasi client server yang disediakan oleh vendor. Tools applikasi ini menjadikan pengembangan sistem client-server menjadi lebih kompetitif. Pengembangan applikasi client-server dapat dilakukan dengan beberapa cara yakni :
* Fungsi pemprosesan didistribusikan diantara client dan server. Porsi dari client dijalankan oleh end user dengan menggunakan bahasa pemrograman database seperti SQL yang memberikan semacam request data dan kemudian mengekstrak data tersebut dari lokasinya dimana semua proses tersebut dikontrol oleh sistem operasi.
* UI dan GUI menjadi lebih sering digunakan karena tingkat kemudahan penggunaan menjadi lebih penting.
* Digunakannya Advance networking seperti LAN
* Code generator juga digunakan, Metodelogi Objeck Oriented akan menambah tingkat penggunan.
* Tools pengembangan seperti SQL Server, FLOWMARK, Progress, ObjectView, Oracle menjadi sangat diperlukan
Ketika sebuah applikasi diproses dan permintaan akan data dilakukan oleh client, maka hasilnya dikirimkan melalui LAN. Hasil dari applikasi tersebut dapat saja dilakukan perubahan bentuk untuk mendapatkan tampilan yang lebih baik. Semuanya ini dilakukan di sisi client oleh end user melalui UI (User Interface)
DNS Server dan LAMP menggunakan Linux Fedora sebenarnya pernah saya tuliskan pada artikel saya yang terdahulu, tentang DNS Server Linux, Web Server Linux. Dengan tujuan membantu rekan-rekan yang baru saja beralih ke Linux dan kebetulan menggunakan Linux Fedora 8, ada baiknya saya menuliskan artikel ini. Panduan ini untuk kasus sebagai berikut: Server Linux Fedora 8
1. Membuat DNS server untuk domain linuxer.local 2. Membuat DNS server virtual untuk domain fxekobudi.local, sarolangun.local 3. Membuat Web server untuk domain linuxer.local, fxekobudi.local, dan sarolangun.local 4. Membuat Database server menggunakan MySQL yang akan digunakan oleh aplikasi open source (Wordpress, Joomla, dan Drupal) pembangun situs lokal pada domain yang telah saya sebutkan di atas.
Sebelum mulai melangkah ke konfigurasi DNS dan LAMP (Linux-Apache-PHP-MySQL), berikut ini adalah konfigurasi pada Laptop yang saya gunakan:
IP Loopback: 127.0.0.1 IP Address NIC: 192.168.0.44 Netmask: 255.255.255.192 (/26)
Semua paket sudah disertakan dalam DVD Installer Fedora 8, jadi jika belum terinstal, silahkan instal dengan menggunakan media DVD atau bisa juga menggunakan repository Fedora 8. Untuk mengecek apakah sudah terinstal atau belum, gunakan command: $ rpm -qa | grep [nama-paket]
1. DNS SERVER Instal paket: # yum install bind bind-libs bind-utils bind-chroot
Tidak seperti pada fedora 7, Anda dapat menemukan named.conf setelah instalasi bind. Sehingga hanya perlu mengedit konfigurasinya saja.
$ttl 38400 @ IN SOA ns.linuxer.local. root.linuxer.local ( 1196006770 10800 3600 604800 38400 ) IN NS fxekobudi.linuxer.local. IN MX 20 mail.linuxer.local. fxekobudi IN A 192.168.0.44 www IN CNAME fxekobudi ftp IN CNAME fxekobudi
$ttl 38400 @ IN SOA ns.linuxer.local. root.linuxer.local ( 1196006770 10800 3600 604800 38400 ) IN NS fxekobudi.fxekobudi.local. IN MX 20 mail.fxekobudi.local. fxekobudi IN A 192.168.0.44 www IN CNAME fxekobudi ftp IN CNAME fxekobudi
$ttl 38400 @ IN SOA ns.linuxer.local. root.linuxer.local ( 1196006770 10800 3600 604800 38400 ) IN NS fxekobudi.sarolangun.local. IN MX 20 mail.sarolangun.local. fxekobudi IN A 192.168.0.44 www IN CNAME fxekobudi ftp IN CNAME fxekobudi
Jalankan daemon web server untuk runlevel yang diinginkan:
# /sbin/chkconfig –levels 235 httpd on
3. DATABASE SERVER Instal paket:
# yum install mysql-libs mysql mysql-server
Jalankan daemon mysql server untuk runlevel yang diinginkan:
# /sbin/chkconfig –levels 235 mysqld on
Gunakan phpMyAdmin untuk mempermudah administrasi. Baca artikel saya tentang instalasi phpMyAdmin. Buat user selain root untuk mengakses database, gunakan interface phpMyAdmin saja.
4. PHP Instal paket:
# yum install php-common php php-gd php-mysql
Untuk edit file php.ini, gunakan command berikut:
vim /etc/php.ini
Pada bagian ;;;;;;;;;;;;;;;;;;;;;;;;;;;;;; ; Error handling and logging ; ;;;;;;;;;;;;;;;;;;;;;;;;;;;;;; Rubah pada baris 356:
display_errors = On
Pada baris 619, tambahkan extension=gd.so agar script php dapat memanggil modul gd yang akan digunakan untuk Joomla: